![]() |
Syarifah Rahma Al-Hadar, Ketua Muslimah GPI Kab. SBB. |
POLITIKNEWS, PIRU - Pemilukada serentak ditahun 2022 semakin dekat, persaingan antar calon Bupati-Wakil bupati semakin nyaring. Sejumlah figur calon pemimpin pun berlomba-lomba mulai bermunculan, seperti yang ada di Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB).
Beberapa nama publik figur yang beredar di bursa Calon Bupati atau pun Calon Wakil Bupati antara lain M. Yasin Payapo (Bupati SBB Aktif) Timotius Akerina (Wakil Bupati SBB Aktif). Sedangkan bakal calon independen belum terlihat. Sayangnya, dari sekian nama yang beredar, belum ada yang mewakili suara millennial terutama dari kalangan perempuan. Semua nama kandidat yang muncul dibursa Cabup-Cawabup SBB adalah muka lama yang sudah atau masih menduduki posisi penting dikancah politik.
Walaupun Demikian, menurut Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) SBB Syarif Hehanussa, Pemilih milenial ini sulit untuk ditentukan jumlah presentasinya pasalanya bisa saja bersumber dari beberapa unsur termsuk mereka yg masih pelajar.
"Pemilih milenial juga tidak bisa di tentukan berada pada lingkup mahasiswa ataupun pelajar karna karakter pemilih yang adalah pada mahasiswa dan juga pelajar tidak juga berkualaitas dalam memilih"
Dia juga memetakan presentasi kaum Milenial berdasarkan level pendidikan dikisaran 35%.
"Namun jika harus dipetakan ada pada mahasiswa dan pelajar maka bisa di tentukan sesuai jemlah mahasiswa dan pelajar mencapai 35 s/d 40 % untuk pemilih 2019". Sebut Syarif Hehanussa.
Dikesempatan yang berbeda Syarifah Rahma Al-Hadar, Ketua Muslimah Gerakan Pemuda Islam (GPI) Kab. SBB saat dihubungi media ini, Sabtu, (13/02/2021), memandang hal ini cukup meresahkan dikarenakan Kabupaten Seram Bagian Barat membutuhkan energi ekstra untuk mengejar ketertinggalan dari daerah-daerah lain di Provinsi Maluku.
"Kita bisa mencontoh Maluku Tengah yang berhasil disektor Wisata, Maluku Tenggara Juga Masuk daerah destinasi Wisata selain sektor kelautan. Belum lagi Kota Ambon dengan penggunaan kemajuan teknologi dalam menjalankan sendi pemerintahannya".
Dia juga menambahkan Kabupaten Seram Bagian Barat sudah saatnya mengejar ketertinggalan tersebut. "ini sudah saatnya Kabupaten Seram Bagian Barat mengeluarkan ide-ide kreatif untuk mendekatkan dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat yang pada akhirnya berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat". Jelas Syarifah.
"Sudah saat Pemda SBB melakukan kebijakan yang out of the book, kreatif dan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi untuk mempercepat sosialisasi maupun mobilisasi masyarakat". Saran Syarifah.
Untuk itu dibutuhkan tenaga dan cara pandang baru yang bisa membawa pemerintahan Kabupaten Seram Bagian Barat lebih taktis, cekatan, serta tanggap terhadap perubahan yang ada di era kemajuan teknologi informasi. Karakter ini hanya dipunyai oleh generasi muda yang melek dengan perubahan dan kemajuan yang ada.
Pada generasi muda inilah yang mengetahui potensi serta persoalan mayoritas warga Millenial yang berjumlah hampir 40 persen dari total penduduk Seram Bagian Barat. Sebagaimana telah dilakukan presiden Joko Widodo saat memilih pembantunya, baik menteri maupun jajaran staf khususnya yang diisi oleh wajah tokoh millenial.
Karena itu, sudah saatnya millenial menjadi lokomotif dalam perjalanan pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat kedepannya. Sebenarnya banyak kaum millenial yang pantas menjadi lokomotif tersebut. Namun yang baru terlihat dan juga sudah terjun langsung ke dunia politik, Sebut saja seperti Toraya Samal (Anggota DPR Provinsi Maluku Fraksi PKS).
Orang ini merupakan representasi generasi millenial Perempuan yang telah terbukti berprestasi di bidangnya. Generasi muda ini perlu didorong dan diberi kesempatan untuk menciptakan sejarah baru untuk kejayaan Seram Bagian Barat di Provinsi Maluku.